Friday, June 24, 2005

Rindu Bersama ----->AMAR

Tiba-tiba ada seorang kawan minta lirik lagu ini. Akhirnya jumpa juga lirik 'Rindu Bersama'. Tapi masih tidak dapat menghayati liriknya. Mungkin kerana ketiadaan kaset disisi.....
RINDU BERSAMA

SURIA YANG SURAM MENANTI WAKTU
SENJA BERLABUH KU TERASA PILU
TIUPAN ANGIN KEDENGARAN BAGAI MENGALUN WIRAMA INDAH
KU SENGAJA MENUTUPI RASA HATI SELAMA INI
NAMUN TAK MAMPU KU PENDAMKAN
RAHSIA DALAM SANUBARI

OH..KINI KU PASRAH
TERBONGKAR SEGALANYA
YANG KURINDUKAN KASIHMU KAKANDA

CIPTALAH KEJAYAAN DALAM DIRIMU
SEIMBANG DUNIA JUA AKHIRAT
LETAKKAN AGAMA SETINGGINYA
ITULAH NASIHATKU SEIRING RINDUMU

AKANKU TUURUTI NASIHATMU
INGIN KU CONTOHI DIRIMU OH KAKANDA.....

MENGUBAT JIWA KU YANG GUNDAH
DEMI CAHAYA MENANTI KU DI SANA

PASTI KAU KECAPI BAHAGIA DI HARI MUKA
JASAMU KAKANDA MUSTAHIL KU LUPAKAN
OH...DULU KINI HINGGA KE AKHIRNYA
DIRIMU BERTAKHTA DI KALBU

Thursday, June 23, 2005

Angguk-angguk Geleng-geleng

Hayati lirik lagu ini. Terasa pula diri ini. Selama ini kita hanya mengikut telunjuk orang lain sahaja. Selama ini kita masih lagi dijajah tanpa tidak disedari. Tapi apakan daya diri ini......

Lirik: Angguk-Angguk Geleng-Geleng

Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja

Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja

Kita tunduk apabila diketuk
Biarkan terhantuk tak usah dipujuk
Relakan dipatuk ingat pesan atuk
Sabar, sabar, sabar, sabar!

Tak apa, tak kisah, tak rugi, tak mati, tak ambil peduli
Berserah dan pasrah biar dada didabik, adat pasang turun naik
Didera, dijajah terus kita dipenjara
Jadi hamba, jadi kuli, jadi batu diam diri
Kita tunggu, kita lihat, kita nanti, kita perhati
Jangan merungut biar bertangguh, diam akur kita mesti patuh
Acuh tak acuh, endah tak endah, buat lawak bodoh selamba
Biar kita melopong, biar kita menganga
Biar mereka buat apa mereka suka, biar saja
Jangan melawan, jangan membantah, janganlah degil kena ikut perintah
Kena banyak diam biar apa orang kata, kita tawa dalam duka
Kecut takut, kalut, kolot, terkunci mulut, terkatup, tertutup
Kalah sabung menang sorak, senduk nasi tinggal kerak

"Dik mari dik"
"Ye kak"
"Nama adik siapa?"
"Mia"
"Adik tahu nyanyi tak?"
"Tahu'
"Mari ikut akak nyanyi sama-sama"

Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja

Tolak tambah kali ganda hitung kira skala nisbah
Maju mundur tinggi rendah berapa jumlah nilai bangsa

"Kak sekupang ke, dua kupang ke, tiga kupang?"

Sawah sebendang, ladang sebidang, tanah sekangkang, pohon sebatang
Kerana wang, semua hilang, hanya tinggal sehelai sepinggang
Yang Jenin, yang Lebai, yang Pandir, yang Luncai
Yang angannya tinggi, yang dibuai mimpi
Yang sawah terjual, maruah tergadai

Sabar, sabar, sabar, sabar!

Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja
Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja

Kita tunduk pabila diketuk
Biarkan terhantuk tak usah dipujuk
Relakan dipatuk ingat pesan atuk

Sabar, sabar, sabar, sabar!