Monday, November 28, 2005

Nur Iman














Nur Iman

Aku cari aku datang
merungkai tiap bait kalimah yang hadir
agar dapatku memahami jendela hidup ini
penuh warna-warna kesamaran

Aku lihat aku hampiri
kebenaran wasilah yang diturunkan
meronai segenap rasa dan jiwa kelam
cintaku bertaut kudus

Aku terpesona aku rindu
pada sinar dalam samar, iman
pada derita dalam kealpaan, taqwa
sedih sedu melakar insaf

Di dalam sujudku menyanjung
keindahan nur iman yang menyedarkanku
Moga ia hadir lagi dalam sujudku


nurani nafa 00:12 25/11/05

Wednesday, November 16, 2005

Hadirkan Aku Cinta


Hadirkan Aku Cinta

Taman ini begitu asing tetapi damai di hati
Ku menongkah setiap sudut
Melilau liar mencari erti
Gumam di balik beribu makna

Cinta itu…
Resah yang mendamaikan
Pilu yang dirindukan
Dan sengsara yang meyinari jiwa

Semakin cuba ku dekati
Semakin kuat pula didugai
Inilah cinta abadi yang ku dambai

Hadirkan aku cinta itu….

-nurani nafa- 22:58 mlm

Monday, November 14, 2005

Makhluk Terindah



Makhluk Terindah
(Pesan Buat Makhluk Terindah)


Dan sesiapa yang melihat dia akan mengakui, dialah makhluk terindah pernah diciptakan Tuhan. Dialah makhluk itu, makhluk yang bernama wanita. Makhluk terindah pernah diciptakan Tuhan. Lantaran keindahan yang teramat itu, maka perlu akan penjagaan, agar keindahan itu terpelihara menghiasi, mengharumi dan mewangi sepanjang zaman. Damai, tenteram, tenteram dan damai- sepanjang zaman. Atas ihsan Tuhan yang mengenali tiap makhluknya, maka Tuhan memperkenalkan peraturan tertentu agar makhluk terindah itu terpelihara, mendamaikan dan menenteramkan seisi alam. Kerana Tuhan itu yang mencipta, maka Tuhan sudah tentu mengetahui peraturan yang mampu menjaga makhluk terindah itu daripada kerosakan dan kehancuran.

TUHAN... AKU INI SEORANG PEMBERONTAK! SEORANG PEMBERONTAK!

Dan dia menjadi gila. Dia rela mencemarkan keindahan dirinya dengan melanggar aturan Tuhan. Bermula saat dia melanggar aturan Tuhan, dia bukan lagi dia yang mendamaikan, sebaliknya dia sudah menjadi dia yang menghairahkan. Dia bukan lagi dia yang menenteramkan, sebaliknya dia sudah penjadi pengacau yang jahat dalam minda sesiapa sahaja yang memandangnya. Dia sudah menjadi dia yang gila saat dia melanggar aturan Tuhan sedang aturan itu perlu untuk dia kekal damai dan tenteram. Saat dia mempamerkan rambutnya, saat dia menyelak kerudung yang melitupi dadanya, saat dia menyentengkan lengannya. Dia sudah menjadi hina. Sedangkan sebelum ini, dialah makhluk terindah yang mendamaikan dan menenteramkan.

TUHAN... AKU INI PEMBERONTAK! SEORANG PENAGIH CINTA! CINTA!

Dan saat hormon berahi menguasai tiap penjuru jiwanya, dia terkulai tidak bermaya. Dia perlukan cinta. Dia rela menjadi pelacur asalkan bayarannya adalah cinta. Lantas dibiarkan tiap inci tubuhnya dijarahi, direlakan suaranya memujuk dan merayu, dihias tubuhnya secantik termampu, diukirnya senyum termanis, dibiarkan tubuhnya dirangkul, asalkan bayarannya nanti adalah cinta. Dia sudah menjadi pelacur demi cinta. Andailah dia mampu bersabar, dia akan kekal mulia sebagai makhluk terindah yang menenteramkan dan mendamaikan. Dia sudah tidak mampu berfikir, dia ketagihkan cinta. Dia melacur demi cinta. Dia sudah menjadi pelacur sedangkan sebelum ini dia adalah makhluk terindah yang mulus, suci, tenteram dan mendamaikan.

TUHAN... AKU INI PEMBERONTAK.... TUHAN....AKU INI PEMBERONTAK....

Dan malam yang dingin itu, butir-butir mutiara berguguran jatuh ke ribanya. Sedu dan sedan. Pilu. Sedih dan rintih. Damai dan tenteram. Pulang ke pangkal jalan. Kembali.

“Tuhanku, aku ini pemberontak, pelanggar hukumMu yang setia. Aku ingin kembali. Ingin pulang. Ingin membersihkan diri dari noda-noda hitam.” Air mata berguguran.

“Tuhan aku ini pendosa, bernilaikah taubatku di sisiMu, Tuhan?” Air mata berderaian.Taubat setulus itu, masakan Tuhan tidak menerima. Dan malam yang dingin itu, diresapi dengan damai fimanNya, mereka yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat dan beriman, sesungguhnya TuhanMu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-A’raf, 153)

Dan dia, lena dalam kerudung putihnya. Damai. Tenteram.


nukilan: hafeziftiqar

Tuesday, August 30, 2005

FIM assignment (versi pembetulan)

nie la hasil selepas diperbaiki segala kesalahan grammar n ejaan oleh Nabilah Hani...fuhh...byk gak...mest Hani dah cukup hustle lepas buat ujian error analysis azree nh..haha...
BUDDHIST 1
This is my experience during my time in the National Service (NS) or in Bahasa Malaysia it is also known as the ‘Program Khidmat Negara’(PKN). Initially, I only assumed that almost all Chinese in Malaysia are Christians. I was lucky that I met some friendly Chinese friends during my stay for this programme. I tried to be friendly with them, and after we had a few short conversations, I knew that there are still many Chinese who professes Buddhism. After a few weeks in camp, I had bravely asked one of my Chinese friends about his religion. He is a Buddhist. He occasionally went to the temple with other Buddhists due to the rules which states that all trainees must perform obedience to their religion. I asked him how many times he had been to temples for any religious rites since he was born. He told me that he had been to temples about 4 times before, including an additional 3 times in National Service Program. I was surprised on his daily life as a Buddhist. Then he asked me about Islam. I tried to answer very carefully and I understood his curiosity in asking. Finally he came to this question, “if Muslims are asked to do their prayer 5 times per day, why there is still many of them (he was referring to some NS trainees in our room) are not observing their daily prayers?”.

A few weeks then, after the Chinese New Year holidays, he came back to camp bringing with him many books that was written in Chinese handwriting/cursive. During every leisure time, he will read the books. My first impression on his actions were: I think that he was reading novels from the cover of the books. Then, I asked him what kind of the books that he read. He told me, “This is Buddhism Book”. The statement had attracted me to know more about the books. When I asked him about the books, he said that many philosophies about what humans must do in their life are widely explained and elaborated.
BUDDHIST 2
One Saturday evening in the 20th August 2005, an old man who was about 74 years old had asked me at which counter can he buy tickets to Singapore. We were at Pudu Bus Station. After I answered his question, I couldn’t resist the temptation to chat with him. In our conversation, I knew that he was a Vietnamese and his religion is Buddhism. Then, I asked him about the holy book in his religion. Upon this part, I couldn’t catch up with his pronounciation clearly although he had recited it 3 times; maybe he had said: ‘ Vietnam’s Buddhist Book’ and ‘Thai Buddhism Book’. But I didn’t want to waste my time on thinking of the names of those books as he was having difficulties to pronounce them clearly, so I proceed to asked him what are the permissions and prohibitions in Buddism. During this stage, he did not understands my question, so I tried to repeat and also change the structure of the question until he understood. He replied by saying that as a Buddhist, he must perform good behaviour with other people and by not doing anything bad. When I wanted to ask more, his friend came and told him something that I didn’t want to know. He said to me he must leave quickly. So our chat/conversation ended there.
HINDU
On 20th August 2005, I met an old woman on a bus that went to Sabak Bernam and Teluk Intan. She tried to chat with me at first, and from there, I could see that she was a friendly person. So I continued chatting with her in/regarding general matters like on her family and her life. After a few short conversations, I tried to ask about her religion. Dash! Her face changed abruptly and she frowned as if she had something heavy in her mind, but, she answered my question nevertheless, and told me that her religion is Hindu. I proceeded the conversation with me questioning her about the holy books in her religion. She didn’t answer my question, but merely turned her head to the opposite direction. I repeated my question and tried to make it light by adding, “Is your religion using books like in the Hindustan movies?”. She smiled and said, “No, that is another type of Hinduism in India”. “So what books do you read?,” I asked her again. “I don’t know because I don’t read any”. “Ok, I understand”. So how about your religion’s celebration?” I tried asking her again but she started doing the same thing like what she did before; turning her head to the opposite direction. Her actions did little to discourage me and I tried again, “Ermm… do you celebrate Deepavali, Thaipusam, Wesak etc…”. She followed what I said, “Yes, Deepavali, Thaipusam, Wesak…ehh… don’t celebrate Wesak day. That is a Buddhist’s celebration.”

I stopped to ask about her religion when I realized that she is not very comfortable with all the questions on religious matters that I have been asking. The idea of her having to answer my questions for many times did not entertain her. Our conversation finished/ended there.

Friday, June 24, 2005

Rindu Bersama ----->AMAR

Tiba-tiba ada seorang kawan minta lirik lagu ini. Akhirnya jumpa juga lirik 'Rindu Bersama'. Tapi masih tidak dapat menghayati liriknya. Mungkin kerana ketiadaan kaset disisi.....
RINDU BERSAMA

SURIA YANG SURAM MENANTI WAKTU
SENJA BERLABUH KU TERASA PILU
TIUPAN ANGIN KEDENGARAN BAGAI MENGALUN WIRAMA INDAH
KU SENGAJA MENUTUPI RASA HATI SELAMA INI
NAMUN TAK MAMPU KU PENDAMKAN
RAHSIA DALAM SANUBARI

OH..KINI KU PASRAH
TERBONGKAR SEGALANYA
YANG KURINDUKAN KASIHMU KAKANDA

CIPTALAH KEJAYAAN DALAM DIRIMU
SEIMBANG DUNIA JUA AKHIRAT
LETAKKAN AGAMA SETINGGINYA
ITULAH NASIHATKU SEIRING RINDUMU

AKANKU TUURUTI NASIHATMU
INGIN KU CONTOHI DIRIMU OH KAKANDA.....

MENGUBAT JIWA KU YANG GUNDAH
DEMI CAHAYA MENANTI KU DI SANA

PASTI KAU KECAPI BAHAGIA DI HARI MUKA
JASAMU KAKANDA MUSTAHIL KU LUPAKAN
OH...DULU KINI HINGGA KE AKHIRNYA
DIRIMU BERTAKHTA DI KALBU

Thursday, June 23, 2005

Angguk-angguk Geleng-geleng

Hayati lirik lagu ini. Terasa pula diri ini. Selama ini kita hanya mengikut telunjuk orang lain sahaja. Selama ini kita masih lagi dijajah tanpa tidak disedari. Tapi apakan daya diri ini......

Lirik: Angguk-Angguk Geleng-Geleng

Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja

Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja

Kita tunduk apabila diketuk
Biarkan terhantuk tak usah dipujuk
Relakan dipatuk ingat pesan atuk
Sabar, sabar, sabar, sabar!

Tak apa, tak kisah, tak rugi, tak mati, tak ambil peduli
Berserah dan pasrah biar dada didabik, adat pasang turun naik
Didera, dijajah terus kita dipenjara
Jadi hamba, jadi kuli, jadi batu diam diri
Kita tunggu, kita lihat, kita nanti, kita perhati
Jangan merungut biar bertangguh, diam akur kita mesti patuh
Acuh tak acuh, endah tak endah, buat lawak bodoh selamba
Biar kita melopong, biar kita menganga
Biar mereka buat apa mereka suka, biar saja
Jangan melawan, jangan membantah, janganlah degil kena ikut perintah
Kena banyak diam biar apa orang kata, kita tawa dalam duka
Kecut takut, kalut, kolot, terkunci mulut, terkatup, tertutup
Kalah sabung menang sorak, senduk nasi tinggal kerak

"Dik mari dik"
"Ye kak"
"Nama adik siapa?"
"Mia"
"Adik tahu nyanyi tak?"
"Tahu'
"Mari ikut akak nyanyi sama-sama"

Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja

Tolak tambah kali ganda hitung kira skala nisbah
Maju mundur tinggi rendah berapa jumlah nilai bangsa

"Kak sekupang ke, dua kupang ke, tiga kupang?"

Sawah sebendang, ladang sebidang, tanah sekangkang, pohon sebatang
Kerana wang, semua hilang, hanya tinggal sehelai sepinggang
Yang Jenin, yang Lebai, yang Pandir, yang Luncai
Yang angannya tinggi, yang dibuai mimpi
Yang sawah terjual, maruah tergadai

Sabar, sabar, sabar, sabar!

Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja
Angguk-angguk, geleng-geleng, tunduk-tunduk, ikut telunjuk
Iya-iya, saya-saya, kiri kanan, ikut saja

Kita tunduk pabila diketuk
Biarkan terhantuk tak usah dipujuk
Relakan dipatuk ingat pesan atuk

Sabar, sabar, sabar, sabar!

Tuesday, May 31, 2005

Album

Waktu sudah tengahari tatkala aku membelek-belek album PKN. Ia mengingatkan aku kepada pengalaman sepanjang berada di sana. Wajah-wajah jurulatih-jurulatih bermain-main di benak fikiran. Teringat kembali akan satu peristiwa seawal 2 atau 3 minggu aku berada di sana.

Peristiwa itu berlaku pada satu malam Sabtu. Malam itu diadakan satu pertandingan karaoke. Sengaja aku datang lambat ke dewan pada malam itu. Aku memaksa juga diriku untuk menghadiri pertandingan itu. Serasa telinga tidak dapat menahan lagi riuh-rendah suasana di dewan. Aku mengambil keputusan untuk keluar daripada dewan tersebut secepat mungkin.

Dalam perjalanan keluar, kelihatan seorang jurulatih paling garang di Kem Seri Perkasa, Encik Bakar, berhenti tidak jauh dariku sambil memerhatikan kelibat diriku. Aku meneruskan perjalanan sambil cuba mencipta alasan. Dia memanggilku dengan menggunakan isyarat tangan. Habislah!! Teruklah kalau kena marah. Detik hatiku.

“Hermm.. Awak nak pergi ke mana?”
“Er..errr...saya nak pergi..ermm..kedai. Nak beli makanan sikit.” Terkeluar akhirnya alasan yang paling boleh dikatakan munasabah pada waktu itu.

“Tidak mengapa. Kenapa muka takut semacam jer ni. Bukannya saya nak makan awak pun. Jarang sebenarnya saya tengok remaja macam awak ni. Berpakaian kemas dan tak macam budak lain.”

Fuhh!! Selamat aku malam itu. Padahal, sengaja aku tuck in baju malam pada malam itu. Kemudian Encik Bakar berbual dengan aku mengenai keluarga, sekolah dan pendapatku mengenai PKN. Selepas perbualan ringkas dengan dia, aku berasa lebih yakin untuk melakukan sesuatu yang aku rasakan benar walaupun terpaksa melanggar peraturan PKN.

Selepas itu, aku meneruskan perjalanan menuju ke kedai. Aku menemui beberapa sahabatku, Hasbullah, Zulhaizar, Firdaus dan Azizul sudah terpacak di kedai tersebut.

“Lerr..korang keluar tak ajak aku. Selamba jer,” aku melepaskan ketidakpuasan hati kepada mereka
“Ahaks. Kau yang keluar dulu tadi. Kitorang ikut ler. Tapi bila nampak Cikgu Bakar tengah borak ngan kau, kitorang lalu la jalan lain”

Hanya kami sahaja yang pergi ke kedai pada malam tersebut sambil duduk-duduk di meja yang disediakan. Kemudian seorang jurulatih lagi menyapa kami, Cikgu Ruzaimie. Seorang lepasan universiti dan masih muda lagi.
“Alang-alang cikgu dah ada kat sini. Meh la sambung usrah tergantung semalam,” kata Zulhaizar. Memang Cikgu Ruzaimie suka berbual mengenai hal agama dan kadang-kadang dia bagi kami ilmu baru juga..hehe...Mengenai hati perempuan.

Tuesday, May 24, 2005

Apa erti Kawan, Sahabat dan Teman?

Rindu pada kawan-kawan…
Rindu pada sahabat-sahabat…
Rindu pada insan yang boleh digelar TEMAN…


Rasa sedih bila mengenangkan kehidupan sejak dari kecil hinggalah dewasa. Seringkali kehilangan kawan-kawan kerana terpaksa mengikut keluarga berpindah. Masihku ingat lagi pada umur 5 tahun aku berpindah ke sebuah kawasan desa di Kuala Terengganu. Kemudian bila masuk darjah 3, sekali lagi berpindah ke Cheras, Bandar Tun Hussien Onn(sebuah kawasan yg agak sibuk). Kira-kira 3 tahun selepas itu, kami sekeluarga gesit pula ke Seremban. Dan pada awal tahun 2005 ke Johor Bahru. Sekali lagi pada minggu hadapan kami akan berpindah ke kuarters guru STF.

Difikir-fikirkan semula, rasanya sudah berapa kali ku kehilangan insan-insan untuk digelar sahabat dan kawan. Mungkin ramai yang tidak melihat istilah kawan, sahabat dan teman dengan lebih dekat. Sebenarnya memang terlalu banyak perbezaan dalam hidup kita mengenai ketiga-tiga golongan ini. Jika dihayati sirah junjungan nabi Muhammad S.A.W, kita akan terjumpa istilah seperti ini kecuali istilah kawan. Sahabat misalnya merupakan orang yang rapat dengan Rasulullah s.a.w. Sanggup menggadai nyawa demi sahabat2 yang lainnya. Rasanya tidak perlu diungkapkan lagi bagaimana ketabahan hati para sahabat memperjuangkan agama dan bagaimana erat tautan kasih sayang antara mereka. Manakala Teman pula dalam hidup Rasulullah s.a.w merupakan insan yang paling disayangi Baginda iaitu para isterinya. Sanggup bersama Baginda walaupun dalam kesusahan dan keperitan.

Pengalaman sedari kecil membuatku lebih memilih yang mana boleh dijadikan kawan, sahabat dan teman(tp belum ada lagi). Semasa menjalani Latihan PKN di Kem Seri Perkasa, menemukanku kembali dengan seorang sahabatku sejak dari tadika. Najib Saedi. Pertemuan itu bermula semasa dia berdiri di hadapan pentas untuk pemilihan calon Penghulu. Aku mengamati wajahnya yang amat aku kenali. Sengaja aku menolak tawaran Ketua Jurulatih untuk pemilihan tersebut. Pada keesokan harinya, aku mencari katil Najib untuk memastikan dugaan hatiku bahawa dialah sahabatku yang selalu bermain bersama-sama pada satu ketika dahulu. Semasa bertemu dengannya, sengaja aku menyembunyikan dahulu soalan ku. Cuba menduganya.

"Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam. Saya Najib"
"Oh, Najib ye. Ketua Kompeni Delta kan. Awak tinggal di Terengganu ke?"
"a'ah," Sepatah dijawabnya.
" Kat area mana?"
"Kuala Terengganu,"jawabnya sepatah lagi. Mungkin hatinya sudah mula mengagak sesuatu.
"Kuala Terengganu tu kat Kampung Gong Kijang ek? Dekat dgn Bukit Tunggal tu ke?"Sengaja aku mencabar mindanya dengan soalan seperti itu kerana hatiku sudah hampir yakin dialah Najib sahabatku.

"Ermm...ya. Sekejap. Saya rasa macam awak ni....."ayatnya tergantung di situ. Aku hanya tersenyum. Menyimpan gelak riang dalam hatiku. Sengaja aku membiarkan dia berfikir lama-lama. Mukanya yang comel itu berkerut-kerut mengingatkan sesuatu.
"Ish2..takkan dah lupa."
"Jap..jap..nak ingat nama mung ni"
"Azree la"akhirnya aku memberitahu namaku. Dan dia pun terus memelukku erat.Sejak hari itu aku sedar bahawa jika kita sering berdoa, insyaAllah bantuan Allah akan tiba. Memang tidak dinafikan bahawa aku sering teringin berjumpa semula kawan-kawanku di Terengganu, Cheras dan Seremban.

p/s: ntah apa mengarut atas ni ntah..nanti sambung balik..kui3...tapi ingatlah fahamilah erti KAWAN, SAHABAT dan TEMAN sebaiknya. Nescaya anda akan bertemu dengan orang yang dikehendaki.

Sunday, May 08, 2005

.:CiRi-CiRi WaNiTA IDamAn

Ciri-ciri wanita idaman :
(1) pandai menjaga Iman..
(2) pandai menjaga pemakaian..
(3) pandai mengambil hati..
(4) pandai memasak..
(5) pandai berdikari..
(6) pandai memujuk..
(7) pandai melayan..
(8) pandai memahami kehendak dan hati..
(9) mudah senyum..

sape la yg ada ciri2 camni...haha..

Thursday, May 05, 2005

1924

ni ar salah satu lagu yg azree suka..best dengar..n banyak info..first time jumpa lagu yg banyak information n facts camni...betoi tak..Siapa yg nak dengar boleh emel saya...tapi saiz dia besar sket maa...7MB...

Tajuk: 1924
Album: Muslim for Life
Kumpulan: Soldiers of Allah

The truth about the state
It wasn’t always like this
Let us look back in time
History reminds us
One army
One land

One central authority
Crushing the romanspersians put in fear
The Ummah like a Lion
No need to shed a tear

When the village was attacked by the kufar
The Khalife heard
The sister cry &Prepared for war
Attacking the city

Destroying it from existence
Lesson number 1
Don’t ever Mess with Muslims

The Imam of the Ummah is a shield where he protects the Ummah
and where the Ummah fights behind him
Where is this shield today to protect the Ummah?
What happen to this shield to honor and dignify the Ummah?
In 1917 Prime Minister of britain after entering Jerusalem stated
“the crusade war has ended”
In the same year the french general, goro went to the grave of
Salahudeen-Ayubi Salahudeen-Ayubi, the one who 730 years prier crushed the crusades and liberated Palestine & Syria
he went to his grave in Damascus and kicked it and said ,
"wake up oh Salahudeen we are here …"
How did they do this
to you and me
We turn on the TV and all we see
is a world full of casualties
a generation in agony
our Ummah is in misery
let us go back
to beginning of the century and
review our history

from one side
to the other side of the globe
the system of Islam
Ruled over the world
They went to the Muslims for the all their solutions
from mathematics to biology
to the advancements in technology
the kafir women use to imitate our women
they wanted the same respect that the
Muslims sisters were given while the enemies of Islam
were trying to twist the Quran
trying to write a Surah like Allah’s they all failed miserably
And many of them responded with
ASHHADU -AN LA ILAHA ILALLAH
WA ASHHADU- ANNA MUHAMMADUN RASULLULLAH
Allah has challenged the humanity until the day of judgment
to produce a Surah or an Ayat like the Quran
And Allah assures that they will never be able to make an Ayat like it
The kufar plan and work to destroy this Deen and
Allah affirms that we too are planningand if all the people of the world got together they still could not and will never be able to put even a scratch a side of a muster seeds on the
THRONE of ALMIGHTY ALLAH (SWT)

After failing on the battlefield
they kufar got togetherand they decided to yield
they said we must change the way the Muslims think
and sure enough

the Muslim Ummah began to sink
In 1917 john belford
promised Palestine to the jews 31 years later
his promise went through

brittan and france
split the Muslim lands
3 years later
Islam worst traitor
mustafa kamal
Brought the states fall

In 1920’s mustafah kammal with the help of the british becomes the hero
Hmm… well this so-called hero cancels the authority of the most powerful system suitable for human beings
THE KHILAFAH!!!… he abandon all the rulings of Allah… he did not stop there….
He banded the Adan in Arabic,
he denied Muslim sister from obeying Allah (SWT)
by abandoning the Hijab
All Islamic calendars and holidays were canceled

Yes brothers and sisters…
he changes the Arabic alphabet to Latin
By doing so he made sure the next generation
will be lost and have no connection to their
Islamic roots as they can not read or write all
the Islamic culture that was recorded
This Islamic system sent by the
Creator of ALAMEEN went from the application in life
to be in museums for people to go and see in turkey

In 1924
Our state was demolished
Hundred years of planning
And their plans were accomplished
Kafirs broke our bond
Contaminated our knowledge
Better listen up
because you won’t learn this in college
Beginning of the end
and the divisions began
Step by step
they divided our lands
in 1921 saudi arabia & iran next year egypt &
In 32 iraq
In 1945 jordan indonesia
Lebonen & syria
Two years later
The division of Indiathe Muslims took a stand
and demanded
the ruling of Islam
so they gave them pakistan
but it was only an illusion a false resolution
far from the solution
In 1948 The Jews establish their
israeli state

In 1901 the kufar went to Sultan Abdull Hamid the II
and offered to pay tremendous amount of money to the
Islamic State for Palestine.
Sultan Abdull Hamid the II replied:
I am not going to give one inch of Palestine to the jews
as Palestine is not mine give but it belongs to the Ummah
and Ummah have shed blood to defend this land but
if one day the Islamic State falls apart then you
can have Palestine for free but as long as I am alive
I would rather have my flesh be cut up then cut out
Palestine from the Muslim land
I WILL NOT ALLOW ANY CARVING UP WHILE WE ARE ALIVE!!!!!

In 1960’s
somolia & nigaria
kuwait & algeria
In 1964 came the PLO
yasar arafat
The US scarecrow
a great declined
In 1969
When the west was training Muslims scholars for hire
Jews were setting
Al-Aqsa mosque on fire!
Let us recall 1970
For those who don’t remember
That was the year
That we had black September
The king of jorden& yaser arafat
Began their plot
Shot after shot
Muslim blood spilled
As innocent Muslims were killed
Communism attacked but Muslims fought back

The sincere Mujahideen of Afghanistan fought and
pushed back the Russians
and then They started to fight among themselves
Khomaine became in power with the promise of ruling
and raising the Ummah to a level of dignity
But his promise never went through soon after iran and
iraq went to war
And millions of innocent Muslims died for 10 years
Muslims killing Muslims
Over what!!!??? What else…!!! the agenda of the west!!! …
at the end there were no resolution
Today iran is very much open to democracy and
reformation and the Muslims in iraq continue to suffer….
SUBHANALLAH!…. where is the Amir of the Ummah??!!!!…..

Another decade gone
But we still don’t have Islam
Take a look at the gulf
And the killings of sadam
Over million Muslims died
But no one answered their cries
In the 1990’s
The Muslim genocide
BosniaKosovo
Chechenya
Afghanistan

BRING BACK ISLAM!
BRING BACK ISLAM!
BRING BACK ISLAM!
BRING BACK ISLAM!

It’s year 2000
And nothing has changed
Past generation has aged
Let us write the next page
It’s time for us to change
It’s up to you & me
Either we make history
or we become history…

Tuesday, April 19, 2005

CERPEN: SOUL ONE

ni cerpen yang aku wat memain jer..so, sori la ek kalau tak best...hahha...aku dedikasikan cerpen ni untuk cikgu2 dan kawan2 aku kat PKN dulu dalam kompeni CHARLIE(SOUL 1)...selamat membaca...

SOUL 1


“Satu keistimewaan yang tidak biasa dimiliki ulama-ulama lain yang terdapat pada Abu Nasir Muhammad Bin Auzalagh ialah beliau pakar dalam ilmu muzik. Beliau bukan sahaja pandai dalam teori tetapi juga pandai menyanyi dan memainkan alat-alat muzik.”

Hasbullah menghentikan sekejap ceritanya mengenai ulama besar itu. Kumpulan kanak-kanak itu mendengar, menanti jika dia masih ingin meneruskan ceritanya.

“Ulama itu lebih dikenali dengan panggilan Al-Farabi..erm.. Kita sebenarnya telah jauh tersasar dengan mengagumi artis-artis Barat sedangkan Islam yang kita anuti sendiri mempunyai konsep yang dalam mengenai muzik. Mengapa kita harus mengagung-agungkan lagi artis-artis Barat sehingga sanggup menjadikan mereka sebagai idola?”

Seperti kebiasaannya, Hasbullah menamatkan ceritanya pada petang itu dengan persoalan. Dia berjalan meninggalkan kumpulan kanak-kanak yang sedari tadi asyik mendengar ceritanya.

- “Mulai saat ini, saya tidak akan memanggil kamu semua dengan nama sebenar. Tetapi kamu akan dipanggil Soul 1, Soul 2, Soul 3..........”

Hasbullah terkejut. Kain jubahnya ditarik-tarik oleh kumpulan kanak-kanak tadi. “Kami mahu mendengar cerita lain,” nampaknya kumpulan kanak-kanak tadi masih mahukan dia meneruskan cerita.

Dia menghentikan langkah seraya menarik nafas perlahan-lahan. Kain jubahnya sesekali ditiup angin. Angin yang mengingatkan siapa dirinya yang sebenar. Seorang insan yang lemah di hadapan Tuhannya. Hatinya merasa rindu untuk mencium haruman setanggi syurga. Ingin melihat kecantikan bidadari, Ainul Mardhiah. Ingin bersama para syuhada di dalam syurga.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu.

“Kamu lihatlah dunia sekeliling. Pasti kamu akan berasa pelik dengan orang di sekeliling kamu. Orang yang kamu kenali mahupun yang tidak kamu kenali. Kamu rasakan dirimu tidak berharga, tetapi sebenarnya masih ada orang lain yang lebih teruk daripada kamu. Apabila kamu mula bermegah-megah, maka fikirkanlah bahawa masih ramai orang yang lebih bagus daripada kamu,” Hasbullah menghabiskan ayat-ayatnya yang terakhir.

- “Kamu semua akan dilatih di kem ini untuk menghadapi sebarang ancaman daripada musuh Islam. Setiap arahan daripada saya mesti dipatuhi. Faham!” Kolonel Ibn Hamsi memberikan perintah tetap kepada pasukan di bawah pimpinannya.

Dia tersenyum memikirkan semula permintaan kumpulan kanak-kanak itu. Tetapi dia sudah tiada cerita lain lagi pada hari itu. Dia tahu keadaan 20 tahun lepas sudah tidak sama lagi seperti zaman ini. Tahun 2025 ini telah menyaksikan sendiri bagaimana Israel semakin hebat memerangi Islam.

Dia meninggalkan kumpulan kanak-kanak itu. Lalu berjalan pulang ke rumahnya. Hatinya tidak pernah hilang rasa rindu pada perang. Peperanganlah yang mengajarnya erti kehidupan. Peperanganlah yang mengukuhkan lagi keyakinannya kepada Islam.

- “Kamu faham tak apa yang saya katakan!” Kolonel Ibn Hamsi memarahi seorang anak buahnya. Tegas. Dia ingin melihat para pejuang di bawahnya bersikap berwaspada dan berdisiplin setiap waktu.

Dia mengesat air matanya yang mengalir deras. Pilu hatinya tidak dapat mengikut pejuang lain pergi mempertahankan maruah agama daripada ditindas. Briged Syuhada Al-Islami masih lagi berada di medan peperangan. Berita yang baru diterimanya pada pagi semalam sedikit menyejukkan hatinya.

“Seramai 3 orang pejuang kita syahid buat masa ini dan nampaknya askar musuh sudah mengurangkan serangan balas dan mula mengundurkan diri.”

Hasbullah menadah kedua belah tangannya seraya berdoa. Hatinya benar-benar inginkan mati sebagai seorang syuhada’, meskipun dia tidak dibenarkan ikut serta ke medan perang bersama-sama pejuang lainnya.

- “Esok kita akan membuat serangan hendap di ‘Camp Alpha’. Kamu semua akan berjuang bersama 2 kompeni lain,” Kolonel Ibn Hamsi mengingatkan anak-anak buahnya supaya bersiap sedia. Tergambar di wajah masing-masing kerinduan kepada syahid. Mereka bukan inginkan kemenangan semata-mata tetapi mereka impikan keredhaan Allah dan syurga yang ditempatkan untuk mereka yang syahid di jalan-Nya

Terik mentari bagai menggigit-gigit kulitnya. Dia menyeka peluh di mukanya. Namun silauan mentari tidak dapat menghalang hasratnya. Hasbullah berjalan bertongkat menuju ke Masjid As-Solihin. Seorang pemuda mengiringinya. Kumpulan kanak-kanak tadi masih lagi mengekorinya.

- Sekiranya kita terkorban dalam peperangan kali ini, maka bersyukurlah. Kerana perjuangan kita tidak semestinya untuk memiliki kemenangan di medan perang sahaja. Tetapi perjuangan kita adalah untuk mencari jalan menuju ke arah keredhaannya.

Hasbullah terkesima. Serasa kilauan mentari masih lagi menyengat epidermis kulitnya. Dia mengambil wudhu’ dan melakukan solat sunat dua rakaat. Hatinya sedih mengenangkan rakan-rakan seperjuangannya. Dia tahu persahabatan tidak akan hadir tanpa adanya rasa cinta kepada sahabatnya.

Ingatannya tersemat kemas dalam mindanya. Ukhwah yang terbina sekian lama menjadi pendorong semangatnya untuk meneruskan kehidupan.

- “Arghh!!” Seorang Mujahidin meraup kedua belah tangannya ke muka. Pedih matanya apabila sebiji bom tangan meletup kira-kira 100 meter daripadanya. Sufi segera berlari mendapatkannya sambil diawasi oleh Hassan.

Hasbullah tersentak. Kedengaran suara azan bergema mengembalikan ingatannya pada malam itu. Sebiji bom tangan meletup di kawasannya, 3 orang rakannya yang berhampiran syahid namun dia masih terselamat.

Seinfiniti kesyukuran dipanjatkan ke hadrat Ilahi. Dia mengimami solat Maghrib. Air matanya tidak henti-henti mengalir. Kecintaannya terhadap mati syahid semakin meninggi.
Dia teringat kata-kata Hamka yang bagai berkumandang di telinganya.

Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

- “Soul 1! Saya terpaksa memindahkan kamu ke bahagian lain disebabkan keadaan mata kamu itu. Kamu tidak akan terlibat dalam peperangan lagi selepas ini”.

Air matanya berderai membasahi pipi. Impiannya untuk mati sebagai seorang Syuhada’ tidak kesampaian. Dia akur dengan arahan itu. Bayangan peperangan terakhirnya itu menghantui dirinya. Serasa matanya bagaikan dicucuk-cucuk sembilu. Pedih.

Lamunannya terhenti. Kedengaran bunyi deraian tapak kaki seorang pemuda yang berlari mendapatkannya. Wajahnya dialihkan ke arah bunyi tersebut.

“Ada berita buruk, tuan! Divisyen Infantri ke-5 kita diserang. Kolonel Ibn Hamsi terbunuh dalam serangan itu,”

Hasbullah menahan kesedihan yang hendak terukir di wajahnya. Rupa-rupanya pihak musuh amat licik. Baru semalam dia mendapat berita gembira. Kini dipaksa juga hatinya menerima berita kematian rakan-rakannya. Dia teringatkan peristiwa Perang Uhud yang berlaku di zaman Rasulullah. Orang musyrikin membuat serangan hendap apabila tentera Islam mula leka dan tidak menuruti arahan pemimpin.

Esoknya, berita kematian Kolonel Ibn Hamsi hangat diperkatakan rakyat kota. Malahan media massa turut sengaja memainkan peranan menggembar-gemburkan berita kematian Kolonel Ibn Hamsi. Itulah rancangan Yahudi, sengaja menutup mulut media massa apabila kekuatan mereka lumpuh tetapi apabila berjaya terus diuar-uarkan untuk melahirkan perasaan takut dalam diri umat Islam. Itulah yang dinamakan perang psikologi.

Tetapi ternyata berita itu tidak melunturkan semangat para Mujahidin untuk berjihad. Malahan seluruh umat Islam bagai turut bangkit menyahut seruan jihad.

- “Tuan! Tempatkan saya antara dua barisan sebagai pembawa bendera. Saya akan memegangnya kuat-kuat untuk kalian. Saya buta, kerana itu saya tentu tidak akan lari.
Komander Mustazar seraya mengumpulkan kerahan tenaga di seluruh dunia. “Jangan ada seorang juapun yang ketinggalan. Daripada orang-orang yang bersenjata atau orang yang mempunyai kemahiran, atau yang berani mati, atau yang berfikiran tajam, melainkan hadapkan semuanya kepada saya seberapa segera!”

Seruan Komander Mustazar disambut baik dan bersemangat oleh semua kaum Muslimin. Mereka datang berpusu-pusu dari segenap ceruk kawasan Islam untuk menyahut seruan jihad. Berkumpullah kaum Muslimin lengkap dengan senjata masin-masing di hadapan Komander Mustazar.

Di antara kerumunan manusia yang ramai itu terdapat seorang perajurit buta, Dialah Hasbullah yang dahulunya dipanggil Soul 1 yang sudah gian pada peperangan. Hatinya rindukan kematian. Kematian yang akan membawa rindunya kepada Yang Maha Esa.

Komander Mustazar membahagi-bahagikan kaum Muslimin kepada beberapa kumpulan. Dia memanggil seberapa ramai perancang strategi perang Islam yang terkemuka dari seantero dunia seperti Tun Zul Yusri, Mejar Nazratan, Kapten Shahray dan lain-lain lagi. Semuanya bersidang secara sembunyi di Khamriyat Al-Dzar yang telah dilengkapi sistem penghalang gelombang MIC-98.

Setelah semuanya siap sedia. 2 pasukan di bawah pimpinan General Zaruddin ditugaskan melakukan serang hendap terhadap beberapa khemah askar Israel. Sementara 1 pasukan berani mati ditugaskan di bawah seliaan Kolonel Riduan akan melakukan beberapa siri pengeboman di kawasan yang telah ditetapkan. Sementara yang lain akan menyelinap masuk ke negara(haram) Israel melalui setiap penjuru negara tersebut yang rata-ratanya telah dikawal oleh tentera Rejim Zionis.

Pasukan Islam yang disertai Hasbullah berangkat ke sempadan Tebing Barat. Di sana telah menunggu beberapa batalion pasukan Islam yang datang dari berbagai tempat. Firdaus, panglima perang Islam segera menghimpunkan semua kekuatan Islam yang cuma 40,000 orang itu untuk menghadapi tentera Israel yang bersiap sedia menanti serangan di kawasan itu.

Beberapa khemah tentera didirikan di kawasan itu. Firdaus hanya menunggu arahan sahaja supaya semua rancangan yang telah diatur untuk mengkucar-kacirkan pertahanan pihak musuh berhasil.

******

Bendera dipegang kuat-kuat sesuai dengan janjinya. Dia tidak nampak apa-apa, cuma hiruk-pikuk saja yang kedengaran. Walaupun matanya tidak dapat melihat peluru-peluru yang bertebangan, namun hatinya dapat melihat syurga dengan jelas.

Peperangan telah pun bermula. Kedua-dua pasukan bertempur bermati-matian. Mayat bergelimpangan setiap saat. Sebentar sahaja bumi Palestin telah bertukar menjadi lautan darah. Lautan darah manusia yang berjuang menegakkan hak masing-masing.

Setelah berhari-hari peperangan berlangsung, pasukan Islam masih lagi utuh terus maju mendesak. Segala permintaan Israel yang meminta perjanjian damai ditolak. Bukan kerana sudah berkali-kali mereka mengemukakan perjanjian damai maka permintaan mereka ditolak tetapi segala perjanjian yang dibuat hanya menguntungkan pihak mereka sahaja. Malah gerakan yang memperjuangkan Islam pula akan mendapat cop mohor pengganas.

Akhirnya tentera Israel yang berkekuatan 4 kali kekuatan tentera Islam itu tidak sanggup menahan asakan tentera Islam lagi. Ada yang lari lintang-pukang meninggalkan medan peperangan setelah melihat rakan-rakan mereka bergelimpangan di merata-rata tempat. Yang masih hidup mengundurkan diri tanpa memikirkan rakan-rakan lain, namun dapat dihujani peluru-peluru kaum Muslimin yang bertali arus.

Air sungai pun bertukar menjadi darah. Semerah semangat kental mereka. Umat Islam mendapat kemenangan besar. Bumi Palestin kembali menjadi milik Islam.

Kini tentera Islam mengumpulkan mayat-mayat para pejuang yang mati syahid dalam membela agama itu. Setelah dikira bilangannya mencapai 3000 orang. Salah seorang di antaranya adalah perajurit yang memegang bendera. Dialah perajurit buta, Mohd Hasbullah Bin Kamarudin. Tercapailah hasratnya untuk menjadi seperti Abdullah Bin Ummi Maktum, sahabat Rasulullah yang syahid dalam perang Kadisia.

Biar rebah jangan berubah, biar terbuang terus berjuang. Ujian adalah tarbiah daripada Allah. Semakin dekat bahtera diri kepadanya, semakin kuat ujian melanda. Yakinlah bahawa Dia Maha Esa...

Friday, April 01, 2005

CERPEN: MENCARI CINTA HAKIKI

MENCARI CINTA HAKIKI

Sahabatku...Hatiku bagai mendesakku menghantar marsum maya ini kepadamu. Sudah begitu lama kita tidak bertemu. Ingin sekali aku kongsi bersamamu pengalaman pahit dan manis sejak kita berpisah dahulu.

Segala pesanan yang kau sampaikan kepadaku masih tersemat kemas dalam memori ingatanku moga tidak aku lakukan kesilapan yang pasti akan menimpakan kesulitan ke atas diriku, Taqi. Aku masih merindui memori suka duka kau dan aku serta rakan-rakan lain bersama-sama meningkatkan diri di KIZAS dengan ilmu pengetahuan dalam suasana penuh harmoni dan islamik. Kau tahu aku sekarang berada dalam Program Latihan Khidmat Negara dan sekarang aku terpaksa menerima kenyataan bahawa dunia di luar jauh berbeza. Jauh di sudut hatiku sedih melihat dan merenung segala macam keanehan dan kepelikan yang dilakukan oleh remaja islam.

Setiap jiwa yang dilahirkan telah tertanam dengan benih untuk mencapai keunggulan hidup. Tetapi benih itu tidak akan tumbuh seandainya tidak dibajai dengan iman dan taqwa. Agama menjadi sendi hidup, pengaruh menjadi penjaganya. Kalau tidak bersendi runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat. Orang yang terhormat itu kehormatannya sendiri melarangnya berbuat jahat.

Aku mengutusi warkah maya ini dari Kem Seri Gagah, Sudah hampir enam minggu aku menjalani latihan di sini untuk membina jati diri dan keyakinanku semula. Tetapi apa yang aku kesalkan masih terdapat ramai remaja yang tidak mahu berubah atau dengan kata lain terlalu ego dengan segala yang mereka punyai. Budaya merendahkan maruah orang lain masih wujud lagi walaupun berpuluh modul yang melibatkan kerjasama berpasukan didedahkan. Entah mereka dapat menerima segala objektif mahupun matlamat setiap latihan yang dijalankan ataupun tidak. Adakah mungkin segala perbelanjaan yang telah dikeluarkan oleh kerajaan untuk program ini disia-siakan?

Bukannya sedikit wang ringgit dibelanjakan untuk program ini, malah berjuta ringgit. Aku tidak ingin menyalahkan pihak pengurusan tetapi aku berasa amat kecewa dengan sikap pelatih-pelatihnya yang tidak menggunakan peluang yang terbuka luas sebaik-baiknya.

Sahabatku... Hidup tanpa pegangan ibarat buih-buih sabun, bila-bila masa ia akan pecah. Barangsiapa yang hari ini sama dengan kelmarin, maka tertipulah dia, dan barangsiapa hari ini lebih jahat dari kelmarin, maka terkutuklah dia.

Seringkali aku terlihat dan terjumpa pelatih merokok walaupun sudah dilarang tegas dengan amaran akan didenda. Bukan seorang dua aku jumpa bahkan lebih daripada 10 orang pelatih setiap kali terserempak di dalam tandas dan aku juga tahu pada masa bila mereka memulakan aktiviti tersebut. Cuma aku masih menunggu masa untuk melaporkannya kepada jurulatih yang bertanggungjawab dalam hal ini.

“Mesti kau yang menjadi tali barut, sampai ke tandas cikgu Azis tu cari.” Aku pula yang dituduh atas kesalahan yang mereka sendiri lakukan walhal cikgu Azis, ketua jurulatih fizikal, pada waktu itu ingin memantau siapa yang tidak menjalankan tugasan membersihkan bilik dan tandas.

Malah aku tidak menyangka bagaimana seorang jurulatih kenegaraan juga seperti menggalakkan budaya merokok di dalam kem. Kata-katanya pada suatu hari ternyata membangkitkan rasa marahku. “Kamu tidak perlu rasa malu dengan cikgu. Kalau kamu hisap rokok katakan saja. Ramai kawan-kawan di bilik kamu mengaku merokok dan cikgu boleh tolong rahsiakan perkara ini daripada pihak pentadbir.” Bagaimana pelatih hendak dididik supaya berdisiplin jika jurulatihnya juga terlibat dalam menyemai pelatih ke arah lebih melanggar peraturan yang telah ditetapkan?

Ingatlah... Kekuatan itu tidak terbina di atas bilangan yang ramai, tetapi kekuatan itu terbina atas keyakinan dan optimis seseorang dan keserasian berkumpulan. Mengapa manusia gemar mencetuskan pertelingkahan sedangkan manusia itu sendiri dilahirkan daripada sebuah kemesraan.

Aku juga telah merasakan ura-ura kehidupan berpuak-puak semakin jelas cuba diwujudkan oleh pelatih-pelatih di sini. Dalam pelatih-pelatih berbangsa Melayu sendiri telah berpecah kepada tiga bahagian mengikut pemerhatianku. Aku terpinga. Kata mereka ingin menjadi pemuda harapan bangsa, berjiwa kental, berani, dan hidup bersatu padu. Tetapi apa yang aku lihat hanyalah bangsa Melayu yang mandom, malas, lemah, serta hidup berpecah-belah.

Jiwaku semakin luluh apabila melihat remaja Islam tidak menunaikan kewajipan solat terutama pada waktu subuh dan keadaan lebih teruk pada hari minggu. Mereka lebih rela memperhambakan diri kepada nafsu yang mengheret mereka ke dalam kesesatan yang nyata. Tidakkah mereka mengambil iktibar daripada sejarah yang lalu? Sejarah kejatuhan Melaka ke tangan Portugis. Kekalahan yang berpunca daripada kealpaan umat Islam yang meninggalkan kepentingan agama Islam.

Tiadalah yang menjatuhkan aku ke dalam bencana melainkan berteman dengan orang yang aku tidak malu kepadanya. -Imam Ahmad Bin Hambal-

Di sini juga kulihat keruntuhan akhlak remaja yang hanyut dalam kepalsuan percintaan. Acap kali aku lihat dengan mataku sendiri sepasang remaja berdua-duaan dan yang lebih teruk ialah pada malam hari minggu. Seakan ada pesta sosial apabila melihat begitu banyak pasangan kekasih yang kelihatan seperti sedang bergebang mesra. Perhubungan lelaki dan perempuan yang di luar batasan agama. Lebih menyedihkan lagi ia dilakukan oleh sebilangan besar pelatih Melayu sehingga jurulatih tidak cukup tangan untuk menanganinya.

Apabila dinasihati dengan cara terbaik, mereka seakan menurutinya. Tetapi di belakang mereka mengata yang bukan-bukan. “Cikgu bukannya ada hak untuk menghalang aku. Islam sendiri tidak mengatakan bahawa cinta itu haram.” Memang islam tidak menghalang insan bercinta tetapi mestilah berlandaskan hukum dan syariat agama yang telah ditetapkan.

Setiap mata yang tertutup belum bererti ia tidur. Setiap mata yang terbuka belum bererti ia melihat.

Namun di sebalik semua itu terdapat peristiwa ganjil yang berlaku kepada diriku sendiri. Ia bermula pada suatu pagi yang dingin. Aku terjaga awal daripada tidur iaitu seawal pukul 4:30 pagi. Semacam ada suatu kuasa mengejutkanku pada waktu itu. Mata terasa ingin dilelapkan semula tetapi aku rasakan ada satu kelainan pada pagi itu.

Kedengaran sayup-sayup suara orang mengaji dan diselang-selikan dengan zikir. Hairan. Suara yang aku dengar bukannya suara seorang lelaki tetapi ia lebih mirip kepada perempuan! Sedangkan asrama perempuan lebih kurang 200 meter daripada bilikku! Lalu aku mengamati alunan suara itu dari atas katilku. Aku perhatikan pelatih-pelatih lain masih lena dibuai mimpi. Aku tidak dapat menafsirkan peristiwa yang berlaku pagi itu bahkan aku semakin tertarik dengan suara itu. Merdu.

Selepas selesai senaman pagi, aku berbaring di atas katil. Memikirkan kembali peristiwa pada awal pagi itu. Mungkin ada hikmah bagi diriku. Aku cepat-cepat bersiap pada pagi itu kerana ada pembahagian kelas kepada pelatih-pelatih. Kebanyakkan pelatih merancang strategi supaya ditempatkan di kelas yang sama dengan rakan sekepala dengan mereka. Aku juga tidak terkecuali daripada berbuat demikian.

Jangan engkau bersahabat dengan sahabat yang mana dia begitu berharap kepada engkau ketika mahu menyelesaikan masalahnya sahaja sedangkan apabila masalah atau hajatnya telah selesai maka dia memutuskan kemanisan persahabatan. Bersahabatlah dengan mereka yang mempunyai ketinggian dalam melakukan kebaikan, memenuhi janji dalam perkara yang benar, memberi pertolongan kepada engkau serta memadai dengan amanahnya atau sikap bertanggungjawabnya terhadap engkau. -Khalifah Umar bin Abdul Aziz-

Aku bersama rakan baruku, Aizuddin, ditempatkan di kelas Cekap. Aku semakin merasakan suatu perasaan yang aku sendiri tidak dapat tafsirkan semakin kuat bermain di benak jiwaku sebaik melangkahkan kakiku ke kelas tersebut. Entah mengapa. Aku memerhatikan pelatih di sekelilingku. Terlalu asing. Kebanyakkan pelatih di kelas itu berasal dari Negeri Terengganu. Agak mudah untuk aku mendekati mereka kerana aku juga pernah menetap di Terengganu sewaktu aku kecil. Aku mengenali jiwa mereka yang mudah mesra dan aku juga tahu cara mengawal api kemarahan mereka seandainya mula membara.

Seperti hari-hari lain, satu lagi modul baru lagi bertajuk ‘Aku Kaya’ dijalankan di kelasku. Para pelatih diminta melakukan aktiviti itu di luar kelas. Setiap pelatih diarahkan mengutip daun-daun kering di sekitar kem termasuklah aku. Tiba-tiba gegendang telingaku terusik dek satu suara menyebut kalimah-kalimah suci memuji Allah. “Subhanallah”, “Alhamdulillah” dan “Allahuakbar”. Aku tertarik dengan suara itu. Seakan pernah aku dengar suara itu. Ya! Suara yang mengejutkanku pada pagi minggu yang lepas. Aku cuba mengecam wajah perempuan yang melafazkannya. Rupa-rupanya dia juga daripada kelas yang sama denganku, Nurul.

Jangan tertarik kepada seseorang kerana parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya kerana kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, kerana hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.

Hari-hariku yang seterusnya menjadi resah. Debar hatiku membisik rindu. Rindu kepada suara yang selama ini menghantui mindaku. Nurul membuka mata hatiku untuk mencintai sinar keimanan. Aku nampak sinar keikhlasan di matanya. Gadis bertudung labuh ini benar-benar membangkitkan semangatku semula bahawa masih ada perempuan yang mempertahankan kehormatan dan maruah diri seperti ini. Keayuan yang tergambar di wajahnya bagaikan lukisan nur iman. Bersulamkan keindahan santun perkataan yang melembutkan jiwa amarahku. Sungguh! Aku terpesona dengan kelembutan suara yang sering memuji Tuhan Yang Maha Esa. Setiap peristiwa yang berlaku kepada diriku kucatatkan ke dalam buku notaku. Segala resah yang bermain di jiwa dan mindaku juga tercatat rapi.

Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.

Pada suatu malam semasa rakan-rakan sekelasku membuat persiapan untuk persembahan majlis perpisahan kelas kenegaraan, Nurul datang kepadaku sambil ditemankan seorang rakannya. Aku tergamam. Lidahku menjadi kelu. Kau sendiri tahu yang aku tidak biasa bercakap dengan perempuan. Mindaku mula jadi celaru dan aku serasa gemuruh menanti kalimah yang bakal keluar dari mulutnya.
+ Azree, saya ada sedikit perkara penting nak cakap dengan awak.
- Apa halnya?
+ Pagi tadi saya terbaca buku tulis awak. Jadi saya nak minta maaf sebab tak minta izin awak dulu. Bolehkan?
Nurul memandang tepat pada wajahku sambil mengukirkan senyuman. Aku tidak mampu berkata apa-apa. Terlalu banyak perkara aku tulis dalam buku itu yang hampir semua berkaitan dengan dirinya cuma aku tidak menulis namanya sahaja.
- Ermm... Tak mengapa.
+ Siapa perempuan dalam buku itu?
- Errr... Tak ada sesiapa. Cuma mainan imaginasi saya sahaja. Anggaplah dia sebagai seorang perempuan yang menjadi impian saya.
+ Ooo... Tak apalah. Cuma saya berharap lelaki cina dalam catatan awak itu jadi masuk Islam.
Sebenarnya ada seorang lelaki berbangsa Cina yang menyatakan hasratnya kepadaku bahawa dia tertarik dengan Islam. Andai kau ada di sini, Taqi, tentunya kau juga berasa malu melihat remaja Islam tidak menuruti ajaran agama Islam tetapi terdapat pula seorang beragama Buddha yang kagum dengan keindahan agama Islam dan berminat untuk mempelajari sesuatu tentang Islam.

Malam itu menjadi titik-titik permulaan bagi diriku. Bagiku bukan mudah untuk mencari wanita sepertinya. Perlukah aku memberitahu dia hal yang sebenarnya? Masihkah ada peluang untukku bertemu sekali lagi dengannya membisik kata rindu. Aku kini bernafas dalam rongga iman dan kesyumulan Islam.

“Inikah ertinya cinta. Hadir tanpa dipinta. Hati ingin menerima tapi dibatasi cita. Sinar wajahnya bercahaya membuat diriku terpesona. Namun aku masih mencari cinta Yang Maha Esa. Oh Tuhanku, aku mendamba cinta dan rahmat dari-Mu. Ku pohon cinta insan yang mencintai-Mu. Bimbinglah daku mengenali cinta suci. Moga dapatku kecapi kasih yang sejati...” (Inikah Ertinya Cinta, Saujana)


Sahabatmu,
Noor Azree

Wednesday, March 23, 2005

ISTILAH CINTA

Cinta...semua org mengatakan tentang cinta...cinta pandang pertama,jatuh cinta, ingin menyintai dan dicintai... tapi apakah kita layak menerima cinta yang hakiki???? Aku selalu tengok orang berpasangan kat PKN...n kat memana pun...tapi faham ke derang apa maksud cinta yang sebenarnya...dulu cikgu aku cakap,"kalau nak bercinta cari dulu 100 maksud cinta, kalau tak jgn harap nak bercinta!!"...tapi aku baru jumpa 5o maksud dier...lepas korang baca istilah nie baca la plak cerpen aku Mencari Cinta Hakiki.

1. Al-Mahabbah......................Kasih -sayang
2. Al-Alaqah............................Cinta, Hubungan, Segumpal Darah
3. Al- Hawa........................... Hasrat, Nafsu, Keinginan
4. Ash-Shabwah.............,,,,,,.Kerinduan
5. Ash- Shababah.................Kerinduan Yang Halus
6. Asy-Syaghaf ..................Cinta yang Mendakam
7. Al- Miqatu.........................Cinta
8. Al- Wajdu........................Cinta Yg Disertai rasa Sedih
9. Al- Kalaf.........................Cinta yg Mendalam
10. At-Tatayum.....................Penghambaan
11. Al-'Isyqu........................Cinta yg Meluap-luap
12. Al-Jawa..........................Cinta yg Membara
13. Ad-Danafu.....................Sakit Kerana Cinta
14. Asy- Syajwu................. Cinta Yg Berakhir dgn Kegelisahan@ Kesedihan
15. Asy-Syauqu....................Rindu
16. Al-Khilabah.....................Cinta yg Mengecoh
17. Al-Balabil...................... Yg Gelisah
18. At-Tabarih.....................Cinta yg Memuncak
19. As- Sadam.................... Cinta yg Berakhir dgn Sesal dan sedih
20. Al-Ghamarat .................Bodoh, Lalai, Mabuk
21. Al-Wahl..........................Takut , Gementar
22. Asy- Syajanu................Membutuhkan
23. Al-La'ju...........................Hangu, Terbakar
24. Al- Ikti'kab......................Merana kerana Sedih
25. Al-Washabu.................. Derita Cinta
26. Al- Hazanu.................... Kesedihan
27. Al-Kamadu.......................Kesedihan Yg Terpendam dlm Hati
28. al- Ladzu......................terbakar api
29. Al- Huraqu.....................Gejala Cinta
30. As-Suhdu.....................Sulit Tidur
31. Al- Araqu....................Tidak dapat Tidur
32. Al-LAhfu .....................Sedih
33. Al- HAnin..................... Kerinduan, Belas Kasih
34. Al- Istikanah................. tunduk ,Menyerah
35. At-Tabalah...................Derita Cinta
36. Al-Lau'ah.....................Terbakar Kerinduan
37. Al-Futun....................... Cubaan, Ujian
38. Al- Junun......................Gila , Tidak Waras
39. Al- Lamamu.................Setengah Sinting, Setengah Gila
40. al-khablu......................Binasa
41. Ar-Rasis......................Teguh , Tegar
42. Ad- Da'ul- Mukhamir......Penyakit yg Merasuk
43. Al- Wuddu........ ..........Kasih yg Tulus
44. Al-Khullah.....................satu Cinta
45. Al-Khilmu.....................Sahabat
46. Al-Gharam................. cinta yg dibutuhkan
47. Al-Huyam....................Sangat dahaga
48. At-TAdliyah................ Gila, Linglung
49. Al- Walahu...... ............Tidak Waras, Bingung
50. At-ta'abbud..................Penghambaan

Tuesday, March 22, 2005

Tudung dan Wanita

Bacalah utk peringatan semua...
Saya memang dah lama nak suarakan rasa terkilan dan musykil di hati ni. Lupakanlah sebentar tentang saudari2 kita yg masih tak dapat "seru" memakai tudung tapi yg kita nak saya tulis ni ialah yg pasal trend memakai tudung dan tutup aurat itu sebenarnya..sudah tidak selari .... dah lari dari matlamat dan kehendak Islam itu sendiri..
Sekarang ni kalau nak compare dgn era 80's alhamdullilah dah ramai wanita remaja memakai tudung. Fenomena memakai tudung bukan hanya dapat dilihat disekolah ,IPT , pejabat gomen ,di kilang 2 pun majority pekerjanya wanitanya memakai tudung , bukan hanya beranika corak malahan beranika fesyen pulak tu.. dapat kita perhatikan sebegitu ramai makcik2, cik kak2, adik2 kita yg bertudung dikepala tak kira le tahap mana education backgroundnya.
1.Tudung ikat reben kat bawah dagu , tak melepasi pun dada yg sewajibnya dicover sebagaimana yg tersebut jelas didlm al-Quran (sila rujuk an-Nuur :31 & Hadith riwayat Abu Daud ). Kadang2 tu main ikat cincai aje , ala-ala nyonya yg jual buah atau cam nak pergi noreh getah!
2.Pakai tudung , tapi ada jambul sikit terkeluar (entah laah "ter "atau sengaja..) artis bollywood pun ada saya nampak kat paper wearing like this e.g., Madhuri Dixit, Manisha Koraila ,.. gaya model time fesyen show ...
3.Bermini telekung , tutup dada tapi pakai baju tight , singkat lak tu biasanya digayakan dgn jeans punggung nampak sendat..kalau angkat tangan sikit mesti dapat tengok perut sikit..silap2 pusat sekali kalau ader rezeki.....
4.Bermini telekung (3-segi ),tapi pakai t-shirt lengan pendek lengan/tangan kasi orang tengok ... kita tutup rambut yg hitam , tapi tangan /lengan yg putih melepak tu kita dedahkan..
5.Pakai tudung elok tapi pakai gaun/ kebaya sendat siap dgn kain belah belakang/belah kat sisi..bila jalan lengang-lenggok ditiup angin.., melintas jalan..siapa nak jawab tu...
6.Pakai tudung labuh , tutup dada berfesyen jubah tapi mak datuk lipstik pun..punyalah merah menyala , siap dgn eye-shadow , mascara sekali...touch-up sana, touch -up sini dan kasut highheel lagi..bertudung dan berhias2 (bertabarruj) di khalayak ramai , yg bukan muhrim ,di tempat kerja ,bus-stop etc....sila rujuk (al-Ahzab:33 ) boleh gitu ?
7.Pakai tudung sempoi (ikat reben ) dikenakan dgn baju gaun aras lutut..(gaun mengandung) kepala tutup , betis nampak...ooo...saya kalau terserempak malas nak toleh sekali lagi.. sebak !!!!8.Pakai tudung , cantik rambut tak nampak walau sehelai pun tapi kenapalah nak selempangkan ke kanan dan ke kiri bahu ..."si Adik " tu tetaplah nampak, besar ke , kecik ke....org masih boleh buat terkaan...
9.Pakai tudung trend busana muslim , siap kerongsang/ brooce sana-sini, siap touch-up muka kasut , beg , tas tangan -mesti kena match nak pi kerja , kenduri kahwin , seminar ,etc.. siap dgn accessories gelang, rantai labuh , cincin penuh jari...etc yg ni pun lebih kurang yg no.6 bertabarruj/ berhias-hias kpd yg bukan muhrim walau pun dah menutup kepala/rambut.
Betul...di era 80's dulu tak ramai kita nampak wanita bertudung tapi satu (bertudung ) di antara sepuluh yg tak bertudung tu menepati ciri menutup aurat sebagaimana dlm al-Quran. Ustaz /ustazah dah ajar masa sekolah dulu aurat wanita keseluruhan badannya kecuali muka dan tapak tangan. Kenapa ramai sgt wanita Islam kini pakai tudung pun tak standard (tak ikut standard al-Quran) tapi ikut standard fesyen terkini kot!
-sbb dah ada yg kata kalau tutup semua, tak apply lipstick, tak dak yg nak pandang, susah lah nak dpt jodoh.... bab ni saya tak dpt nak kata apa dah....
So ,bab bertudung ni jgnlah kita mendabik dada kata yg bila kita dah tutup kepala maknanya kita dah menutup aurat dah... sometimes saya perhatikan yg tak bertudung pun tak seberani segelintir yg bertudung memakai baju tight ikut bodycut ..(gi lah kat shopping complex..sure terjumpa punya ) entahlah kalau dlm bab bertudung dan tutup aurat ni kita dah main ikut nafsu/rasa, dan mungkin nak nampak glamour sikit..canmana la kita nak tegakkan Islama Ad-Din, the way of life.. sdg Islam itu cukup indah jika dihayati... bukan main ambil separuh2 yg kita suka ...
no wonder lah ada satu hadith Rasulullah lebih kurang begini maksudnya:- Akhir zaman nanti umat Islam tu memang le ramai tapi kesemuanya seperti buih-buih di lautan!Wallahualam

BicaraHatiku

WaNiTa IdaMaN.......
Wanita yang aku sayangi
Adalah pencinta tuhannya
Yang mengalir cinta, takut dan harap Yang Menguasai perjalanan penghidupannya
Dari waktu ke waktu
Dari hari ke hari
Sehingga perjanjian di antara jasad dan nyawanya Berakhir....

Wanita yang aku rindui
adalah wanita yang dimata dan wajahnya Terpancar sinar Nur Illahi
Lidahnya basah dengan zikrullah
Di sudut hati kecilnya sentiasa membesarkan Allah
Wanita yang aku cintai yang menutup auratnya
Dari pandangan lelaki ajnabi
Kehormatan dirinya menjadi mahal nilainya
Disanjung tinggi Penduduk langit dan bumi

Wanita yang aku impikan
Adalah yang mendekatkan hatiku yang telah jauh Kepada Ar Rahman dan Ar Rahim.
Namun aku tidak ada di sana
Kerana aku dilamar kebendaan dunia

Wanita yang aku kasihi
Yang bersyukur pada apa yang ada
Yang bersabar pada apa yang tiada
Cinta pada hidup yang sederhana
Yang tidak bermatakan harta benda

Wanita yang aku sukai
Menjadi dian pada dirinya sendiri
Menjadi pelita untuk putera-puteriku
Yang bakal dilahirkan untuk menyambung Perjuanganku di belakang hari

Sesungguhnya Wanita yang selalu Berada di dalam doaku adalah dirimu....Mujahadah Sejati

.:: Cinta Yang Sebenar-benar Cinta ::.


.:: Cinta Yang Sebenar-benar Cinta ::.
Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba.
"Rasulullah akan meninggalkan kita semua,"keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya. Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah.
"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku." Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Semoga timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka. Amin.. "

Monday, March 21, 2005

PERHATIAN KEPADA WANITA

ALL MY GIRL FRIENDS>> ATTENTION PLZ

Menurut laporan Polis seorang wanita telah dirogololeh 5 lelaki disebuah kelab malam di Singapurapada malam Sabtu sebelum ditinggalkan. Wanitatersebut tidak berupaya untuk mengingati kejadianmalam tersebut, namun ujian mengesahkanbahawa beliau telah dirogol berulang kali dengankesan rohypnol di dalam darahnya dan progestrex,sejenis pil "mencuci" yang kecil. Dadah tersebutkini digunakan oleh perogol-perogol dankemudian "mencuci" mereka. Progesterexdibekalkan kepada para Doktor haiwanuntuk"mencuci"haiwan besar. KhabarnyaProgesterex digunakan bersama Rohypnol,sebagai dadah "Dating" dan rogol. Apa yangmereka perlu lakukan ialah menitiskan Rohypnolke dalam minuman si gadis, mangsa tersebuttidak akan ingat apa-apa pun esok paginya, apayang berlaku kepadanya sepanjang malamtersebut. Progesterex amat senang larut dalamminuman, akan "mencuci" agar simangsa tidakakan mengandung akibat dari perkosaan tersebutdan siperogol tidak bimbang untuk perlu menjalaniujian air mani dan DNA kemudian. Kesan dadah iniadalah K*E*K*A*L terhadap si mangsa.Prodesterex asalnya adalah untuk memandulkankuda, Mana-mana wanita yang mengambilnyaTIDAK AKAN MENGANDUNG SAMPAI BILA-BILA. Si durjana boleh memperolehi dadah iniboleh mendapatkan dadah ini dari pusat haiwanatau mana-mana universiti, dan ia diramalkan akandigunakan dengan berleluasa di kampus-kampus.Tolong edarkan maklumat ini kepada semua yanganda kenali, terutama teman wanita dan gadis remaja. Berwaspada apabila anda keluar, janganbiarkan minuman anda terbiar tanpa dijaga olehorang yang anda percayai.


Azila Bakri,
Social Worker,
All Women's Action Society (AWAM)

CERPEN: VIRUS EIFA

VIRUS EIFA

I

Suasana di dataran Kizas damai. Sesekali angin Nyaman. Dia melabuhkan punggungnya di kerusi kayu yang disediakan di satu sudut dataran itu. Ada semacam rasa bersalah menghantui dirinya. Entah mengapa perasaannya resah, dia sendiri kurang pasti. Perlukah dia beritahu hal tersebut kepada Fyrdhus. Dia duduk termenung sambil matanya liar memandang gelagat manusia sekitarnya.
“Syrwan!” Gegendang telinganya pantas menyambut gelombang bunyi yang memanggil namanya. Lamunannya tersentak lantas mendongak.
“Gabra punya orang! Kau fikir apa? Termenung aja.”
“Oh, Yus rupanya. Tiada apa-apa. Saja menenangkan fikiran,” itu saja kata-kata yang dapat diluahkannya. Fyrdhus merupakan rakan akrabnya di bumi Kizas ini sejak dari alam persekolahan lagi hinggalah sekarang.
“Kau tiada kerja ke yang hendak dibuat masa cuti ni? Cuti sekolah hanya tinggal lagi 3 minggu”
“Ada. Kerja nak menawan dunia. Mesti kau pun ingin turut serta kalau aku beritahu.” Kata Syrwan. Cuba memaksa hati kecil Fyrdhus supaya bertanya lagi.
“Kerja apa? Ada projek besar ke yang kau nak bagi aku.”
“Bawa bertenang, tak lari gunung dikejar. Duduklah dulu. Manusia tak akan tahu semua perkara, justeru tahu banyak perkara lebih baik daripada tidak suka mengambil tahu walaupun satu perkara. Ingat pesanan Ustaz Taqi supaya sentiasa bersabar. Orang yang bersabar akan dikasihi Allah,” balas Syrwan cuba menggoda lagi jiwa remaja di hadapannya itu.
“Okey…oke… Aku ikut cakap kau,” kata Fyrdhus, semacam meminta jawapan. Tidak sanggup telinganya mendengar ceramah yang lebih panjang.
“Projek ini aku namakan VIRUS EIFA”


II

Jemarinya galak menekan abjad-abjad yang tersusun di papan keyboard. Jari-jemari tangannya sekali-sekala diregang. Cuba membuka failnya yang disimpan rapi di dalam komputer di sudut biliknya.
“Inilah projeknya. Aku cuba mencipta sejenis virus yang amat kuat dan tidak mampu dihapuskan oleh sebarang antivirus pun,” kata Syrwan kepada Fyrdhus sambil menunjukkan virus tersebut.
“Apa kau nak buat dengan virus ni?” Tanya Fyrdhus mencari kepastian.
“Aku nak sebarkannya ke seluruh Negara Akirema. Apabila virus ini telah tersebar, ia akan menyebabkan semua sistem rangkaian maya dan perkomputeran Akirema terganggu seterusnya meracuni segala sistem yang melibatkan penggunaan teknologi canggih terutama sekali sistem pertahanan dan sistem pentadbiran mereka.”
“Kau gila ke?”
“Aku tak gila, Fyrdhus. Aku cuma ingin membalas segala penghinaan orang-orang Yahudi ke atas umat Islam. Tidakkah kau tahu pengkhianat hak asasi kemanusiaan itu telah merampas segala-galanya. Rakus merampas, membunuh, menceroboh dan menindas manusia sesuka hati. Bagaimana ingin mencari sebuah kedamaian dalam rentetan kehidupan yang dipenuhi kepalsuan yang panjang,” lantang Syrwan menegaskan pendiriannya. Dia menyumpah di dalam hati.
“Maaf!” Pantas ucapan itu terlantun keluar dari bibir Fyrdhus. Dia kini mengerti mengapa sahabatnya itu beria-ia sangat. Dia sendiri pun tidak setuju melihat dan mendengar bagaimana umat Islam disiksa serta ditindas oleh tentera-tentera Akirema yang bermata tapi tidak berhati itu.
“Tapi, bukankah perkara ini merbahaya, Wan. Tidakkah kau fikir semasak-masaknya? Kita ni masih remaja lagi. Susah nak dapat kerja kalau kena tangkap nanti,” Fyrdhus cuba memujuk rakannya itu.
“Sudahku fikirkan semuanya Yus. Aku sanggup menerima apa saja hukuman demi menegakkan keadilan. Kita hidup di dunia ini dengan segala macam nikmat daripada Allah. Nikmat Allah yang ada pada kita harus digunakan untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, sama ada Muslim atau kafir. Islam ditrurunkan untuk membawa rahmat kepada seluruh umat manusia Kita dapat bernafas pun dengan kuasa Allah. Dari tanah kita datang dan ke tanah juga kita kembali,” dengan penuh ketenangan remaja berkulit putih itu menghamburkan kata-kata.
Benar. Zaman ini zaman pelik. Orang bertudung labuh atau berserban dipandang serong bila keluar berjalan. Hairan. Generasi kini lebih selesa memandang orang tidak berbaju daripada bertudung. Usah ditipu dek Akirema, kempen menghapus keganasan katanya. Sebetulnya mereka sendiri pengganas. Mereka tidak pernah terganggu dengan apa jua resolusi yang dikeluarkan oleh mana-mana badan pun selama ini. Bukan mudah hendak mematahkan serangan demi serangan daripada Negara Akirema. Entah negara mana pula akan menjadi mangsa. Moral pejuang Islam kini berada pada tahap yang tinggi.


III

Tinggal tiga hari sahaja lagi untuk dia menyebarkan virusnya itu ke dalam sistem rangkaian internet ke seluruh Negara Akirema. Dia teringatkan kembali perbincangannya dengan Ustaz Haqeemy selepas kuliah subuh pada pagi tadi.
+ Yang mati telah pun pergi, manakala yang hidup akan menyusul mengikut ketetapan Yang Maha Esa. Sesungguhnya Allah menyuruh kita untuk berlaku adil dan berbuat kebaikan dan menjauhi perbuatan keji.
- Emm, jika begitu kita perlulah bersatu padu menentang kezaliman daripada berleluasa.
+ Sama sekali kita tidak perlu tunduk kepada mereka, kaum Yahudi. Merekalah yang telah mempergunakan media-media massa sebagai alat menyebarkan fahaman songsang serta berita-berita palsu semata-mata ingin menjatuhkan akal fikiran umat Islam.
- Apakah hukum kita menentangnya?
+ Hukumnya wajib. Golongan seperti ini tergolong dalam golongan yang wajib kita menentangnya. Islam mewajibkan kita supaya berjihad memerangi segala macam penindasan yang dilakukan oleh golongan kafir harbi ke atas umat Islam. Dunia ini untuk didiami bukan untuk dimusnahi.
- Andai kezaliman terus berleluasa?
+ Tugas kita sebagai khalifah untuk mengamankannya. Mudah-mudahan masih ada pemuda yang sanggup berjihad dan berkorban di jalan Allah. Jadikan dirimu bagai pohon yang rendang di mana insan dapat berteduh. Jangan seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat kayu api.
Wajah ustaz muda itu masih bermain-main lagi di benak kepalanya. Semangatnya semakin membara. Kesakitan yang bakal menerpa tidak dapat menandingi keperitan hidup umat Islam yang ditindas. Kaum wanita dirogol sewenang-wenangnya. Inikah yang dikatakan memerangi keganasan seperti yang telah diwara-warakan oleh negara besar seperti Akirema?
Bergembiralah kamu dengan perkara-perkara yang dapat menghapuskan dosa dan menggugurkan kesalahan kerana sesungguhnya Allah menjanjikan balasan yang setimpal walau sekecil zarah atas setiap apa yang kamu lakukan. Kekuatan tidak akan datang daripada kemampuan fizikal, tetapi ia datang daripada semangat yang tidak pernah mengalah.


IV

Angin waktu membawa senja jadi malam. Tetapi kelibat angin bagai tidak terasa. Negara Akirema sibuk. Rakyat berbondang-bondang dari kawasan bandar membawa ke perkampungan terpencil, sibuk dengan urusan duniawi.
Siapa yang dapat bertahan begini? 37% penduduk negara itu mengeluh, menentang hak asasi kemanusiaan yang sering disalah ertikan untuk menjajah negara lain. Satu pungutan suara yang dikendalikan akhbar dan laman web rasmi The Peace membuktikan masih masih ramai penduduk negara itu yang berhati mulia. Masih berperikemanusiaan. Tetapi Presiden Akirema, Dayusia, tetap tidak akan tunduk kepada kehendak rakyat. Ego dengan kuasa yang dimilikinya. Semakin mara umat Islam, semakin menyemarakkan lagi nafsunya untuk melemahkan Islam. Dia tahu, andai Islam bangkit sudah tentu takhtanya akan jatuh, kedudukannya terancam. Dan yang lebih penting kaumnya, Israel, tidak akan hidup mewah.
Dengan pahatan keyakinan Presiden Dayusia melangkah lebih marak, mengarahkan bala tenteranya menghapuskan negara-negara Islam satu-persatu. Bermula daripada negara Islam yang kuat, dia menjajah. Dia tahu, walau beribu askarnya mati, dia tidak akan takut kerana umat Islam akan menjadi semakin lemah dek kelalaian pemuda-pemuda Islam yang hanyut dengan hiburan yang sengaja dicipta. Demi melunturkan semangat juang dan demi merosakkan akidah mereka.
Dia ingin mencipta satu revolusi baru yang bakal memahat namanya di segenap pelusuk alam. Sengaja diciptakannya televisyen dan internet. Malah disuruhnya artis-artis menyanyi atas nama ingin membuat konsert amal, tapi menjadi yang sebaliknya terjadi, hanya melahirkan khayalan demi khayalan yang tidak pernah kunjung padam. Remaja semakin leka dengan godaan syaitan. Tangisan dan raungan wanita dan kanak-kanak yang ditindas ingin ditutup daripada jiwa pemuda Islam. Kata-kata ulama ditolak tepi, manakala gelak tawa artis menjadi siulan mereka. Mereka terus dimanipulasi. Bilakah keamanan akan muncul kembali?


V

Syrwan terhenti. Terasa lutut kakinya semakin kebas dan nyilu. Dia terbongkok-bongkok cuba mengurut-urut lutut itu. Matanya dipejamkan mengumpul seberapa banyak kekuatan. Sudah tiga jam lamanya dia duduk di kerusi menatap skrin komputernya. Tidak sekali-kali berganjak. Hatinya sudah nekad ingin melakukannya pada malam itu juga. Malah kini dia bertambah yakin bahawa virus ciptaannya itu dapat menutup keegoaan rejim zionis selama ini.
Dia cuma perlu menyebarkan virusnya ke beberapa kawasan dengan menggunakan internet. Tentu mereka tidak menyangka internet yang mereka cipta bakal menghapuskan kaum mereka sendiri.
Jemari lembutnya pantas menekan kekunci keyboard. Dia menggunakan segala ilmu yang dipelajari daripada rakan-rakan mayanya, menghantar virus tersebut kepada beberapa pengguna yang masih leka mengakses internet. Dia akan menamatkan revolusi yang dicipta oleh kaum Yahudi ini.
“Encik!” Tiba-tiba bahunya disentap daripada belakang. Dia menoleh, terkejut memandang dua orang anggota polis di belakangnya.
“Kamu ditahan atas tuduhan cuba menganggu serta merosakkan sistem rangkaian internet,” kata salah seorang anggota polis yang berpakaian seragam lengkap itu.
Ah, tidak sekarang. Bagaimana mungkin polis ini tahu akan rahsianya? Pelik. Dia ingin melarikan diri tetapi sudah tidak ada peluang lagi. Dua orang anggota polis ini menggenggam erat pergelangan tangannya.
“Sekarang mari ikut kami ke balai,” arah anggota polis tersebut sambil menggari tangannya.
Dia dibawa ke kereta peronda polis. Langkahnya terhenti apabila melihat rakan karibnya, Fyrdhus, sedang bercakap dengan seorang lagi anggota polis di luar perkarangan rumahnya. Terkejut. Dia menelinga.
+ Terima kasih atas kerjasama yang encik berikan. Segala jasa encik amat kami hargai.
- Saya hanya menjalankan kewajipan saya sahaja sebagai rakyat. Yang salah patut dihukum.
Syrwan memandang tepat pada wajah Fyrdhus. Air matanya gugur. Hatinya terbakar dengan kejadian yang tidak disangka-sangka ini. Fyrdhus hanya mampu mengukir senyuman. Senyuman yang sengaja dibuat bagi menutup rasa bersalah kepada sahabatnya.
+ Encik akan kami hubungi dari semasa ke semasa bagi menyelesaikan kes ini. Dan mungkin pihak kami akan beri sedikit penghargaan kepada encik.
- Saya tidak mengharapkan apa-apa balasan.
Fyrdhus menyusun kata-kata dusta. Dia tahu pihak media akan membuat liputan mengenai kejadian ini. Berita ini akan menjadi hangat dan namanya akan terus naik. Rupa-rupanya Fyrdhus juga termakan oleh hasutan semangat hedonistik yang kian menular. Hanya ingin mengejar nama dan populariti.
Wahai sahabat, terlalu singkat fikiranmu. Aku tidak akan sesekali menyesali perbuatanku ini. Tidakkah kau tahu? Kau terlupa janji Allah bahawa, ”Sekiranya engkau kufur, maka azabKu amat pedih…”. Andai aku ditahan hari ini, aku tidak akan bersedih kerana VIRUS EIFA sedang disebarkan dari satu komputer ke satu komputer yang lain dan begitulah seterusnya. Dan mungkin juga aku terlupa beritahu engkau bahawa aku tidak bertindak berseorangan. Masih ramai lagi remaja lain yang turut serta dalam projek ini dan mereka tetap akan meneruskan perjuangan ini. Setiap daripada mereka mempunyai kemahiran tersendiri dan banyak lagi virus telah dicipta oleh kami. Aku cuma terkilan dan tidak percaya atas apa yang telah lakukan. Madu yang kuharapkan, tuba yang kau beri. Aku hanya ingin kau tahu bahawa aku tidak akan menyimpan dendam terhadap perbuatan kau ini kerana pada malam ini aku berada dalam penuh kenikmatan.
Ingatlah bahawa selemah-lemah manusia ialah orang yang tidak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah daripada itu ialah orang yang mensia-siakan sahabat yang telah dicari. Agama buat kehidupan di akhirat dan harta buat kehidupan di dunia. Di dunia orang yang tidak berharta berasa susah hati, tetapi orang yang tidak beragama merasa lebih sengsara di akhirat. Lestarikan wadi kalbuku, oh Tuhanku. Leraikanlah kami daripada pautan nafsu duniawi, ya Allah. Semoga kau diberikan hidayah, sahabatku.
Ingatlah bahawa Negara Akirema tetap akan musnah bersama-sama VIRUS EIFA. Mungkin bukan hari ini ataupun esok, tetapi harinya tetap akan tiba.

Saturday, February 19, 2005

Hati Wanita yang Ganjil

Kadang-kadang orang lelaki tak paham perangai orang wanita ni...kebiasaannya wanita adalah seorang yang suka berbahasa...jadi korang kena paham sendiri la maksud tersirat di sebalik kata-kata mereka..ni saya ada blaja skit kat PKN ngan cikgu saya...contohnya saya tampilkan kat sini......

1. Kalau perempuan tanya: Lawa ke budak pompuan tu?
Makna tersembunyi: Siapa yang paling lawa? I ke,budak pompuan tu?

2. Kalau perempuan tanya: You dah makan ke belum?
Makna tersembunyi: Jom pi makan. Lapar ni!

3. Kalau perempuan kata: Lawa-lawa la baju kat sini, yek.
Makna tersembunyi: Belikanlah untuk I.

4. Kalau perempuan kata: Rasa macam nak pening la.
Makna tersembunyi: bagi la aku rehat kejap arini.

5. Kalau perempuan kata: Letihnya hari ni. Mana nak masak, basuh kain-baju lagi...
Makna tersembunyi: Kita makan kat luar jelah.

6. Kalau perempuan kata: Kita lebih sesuai berkawan saja.
Makna tersembunyi: I tak nak kat you. Tak paham-paham ke?

7. Kalau perempuan kata: I suka berkawan dengan you. You baik,memahami bla bla bla... Makna tersembunyi: Hish... I rasa macam minat sesangat kat you a.Rasa macam nak jadi awek you je.

8. Kalau perempuan tanya: You pernah tak teringatkan awek you yang dulu?
Makna tersembunyi: Kalau nak gaduh, kalau berani sangat, sebut la nama dia depan aku.

9. Kalau perempuan kata: I sanggup berkorban demi kebahagiaan you.
Makna tersembunyi: Amboi! Aku kena berkorban.Habih, hangpa dua ekoq gak yang seronok.

Malu..malunya...teramat malu...

Aduhai, setiap wanita dikurniakan oleh ALLAH swt sifat MALU
Kerana MALU si wanita tahu menjaga kehormatannya
Kerana MALU si wanita tahu menilai batas- batas sosialnya
Kerana MALU juga si wanita gagal diperdaya pujukan nafsu

Kini si wanita itu sudah hilang MALUnya
Kerana hilang MALU itu terdedahlah auratnya lantas kehormatan diri tergadai
Kerana hilangnya MALU itu si wanita gagal menilai apa itu HARAM apa itu HALAL
Kerana kehilangan MALU itu si wanita lemas dan hanyut dengan tipu daya nafsu.

Aduhai, setiap lelaki juga dikurnakan oleh ALLAH swt sifat MALU
Kerana MALU, si lelaki nasihat diri dan si wanita agar bersama-sama jaga maruah diri dan MENJAGA AURAT
Kerana MALU, si lelaki mengingatkan diri dan si wanita tentang batas-batas sosial pergaulan, HALAL dan HARAM tu kena INGAT!
Kerana MALU itu, si lelaki menjaga dan mendidik nafsunya. JANGAN mengajak si wanita berbuat DOSA. Selalu mengingatkan dengan kata "TAKUTLAH AKAN ALLAH !"

Kini, si lelaki itu sudah hilang MALUnya
Kerana hilang MALU itu si lelaki MENGAJAK si wanita BERBUAT MUNGKAR
Kerana hilangnya MALU itu si lelaki lupa tentang HUKUM ALLAH swt
Kerana telah hilangnya MALU itu si lelaki mungkin hilang taraf KHALIFAH!

Sabda Rasullullah saw, SESUNGGUHNYA MALU ITU ADALAH SEBAHAGIAN DARI IMAN.Wahai si wanita dan si lelaki janganlah menzalimi diri dengan meletakkan MALU itu bukan ditempatnya.
MALUlah kamu dengan ALLAH swt kerana ingkar akan suruhannya
MALUlah kamu dengan RASULLULLAH saw kerana meninggalkan sunahnya
MALUlah kamu kerana lupa dan malas membaca AL-QURAN
MALUlah kamu kerana tidak menghormati GURU
MALUlah kamu kerana melawan kata IBUBAPA.
MALUlah kamu atas DOSA -DOSA kamu

Maka percayalah bahawa MALU itu akan menyelamatkan kita dari fahsyar walmungkar!!!